Ratna Asmara dan Dr. Samsi di JAFF 2022: Pemutaran dan Presentasi

Presentasi oleh Umi Lestari dan Efi Sri Handayani dalam pemutaran film Dr. Samsi (Ratna Asmara, 1952) di Jogja-NETPAC Asian Fi

Ratna Asmara / Suska, Liarsip, dan Saya

Ratna Asmara / Suska, Liarsip, dan Saya merupakan pidato yang saya bawakan dalam acara Sekolah Pemikiran Perempuan x Jakarta B

Liburan Seniman Portrays New Emerging Forces 1965

Liburan Seniman (Usmar Ismail, 1965) portrays Sukarno's effort to make New Emerging Forces in 1965 through its neorealism appr

Lie Gie San Penata Kamera Terbaik FFI 1955 dan Belenggu Masyarakat (1953)

Lie Gie San membuat film Belenggu Masyarakat (1953)[1] bersama sutradara D. Suradjio. Ia menang FFI 1955 sebagai sinematografe

Dosa Tak Berampun (1951) karya Usmar Ismail

Sebelum Usmar Ismail belajar ke Amerika, ia sempat menyutradarai filem Dosa Tak Berampun (1951).

Big Village (1969) dari Usmar Ismail: Legitimasi Orde Baru di Masa Transisi

Usmar Ismail membuat Big Village (1969) atau Dusun Besar tepat di masa peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru. Pada momen ini,

Terimalah Laguku dan Homage Untuk Si Tjonat

Apes benar nasib Djadoeg Djajakusuma. Badan sensor dan kritikus menganggap filem pertamanya tidak cocok untuk dengan modernita

Djadoeg Djajakusuma Mengeksplorasi Tradisi dan Wonosari dalam Filem Embun (1951)

Sebelum menyutradarai Embun (1951), setidaknya Djadoeg Djajakusma telah berproses pada tiga film awal Perfini. Ia menjadi asis

Si Melati Karya Basuki Effendy

Si Melati (1954) merupakan film anak buatan Basuki Effendy. Selain dikenal sebagai sutradara Perusahaan Film Negara (PFN), Bas

Bachtiar Siagian Yang Kabur dalam Reenactment Daerah Hilang

Bachtiar Siagian pernah bikin filem Daerah Hilang. Filem ini disensor Orde Lama. Akbar Yumni dan Yustiansyah melakukan reenac

Dream Team ala Perfini

DSekitar tahun 1954, Usmar Ismail pernah menulis, “film adalah kesenian bersama (collective) yang membutuhkan ahli-ahli bagi

Citra: Melodrama Kegagalan Pemuda 

Sebagai penanda penting dalam sinema Indonesia, keberadaan Citra (Usmar Ismail, 1949) bagaikan hantu tanpa wajah. Judul film i

Penyangkalan Tak Ada Ujung: Usmar Ismail dan Harta Karun

Usmar Ismail, seorang Pisces yang hampir memiliki traits Aries, ini menyatakan bahwa ia tidak memiliki kuasa sama sekali ketik

Bachtiar Effendi dan Meratjun Sukma (1953)

Bachtiar Effendi dikenal sebagai jurnalis, sutradara, aktor, aktivisi. Ia membuat Meratjun Sukma pada tahun 1953 diproduseri P

Pulang karya Basuki Effendy

Setiap melihat filem klasik Indonesia yang dibuat pada tahun 1950-an, saya selalu bertanya: Bagaimana para pekerja kreatif mem

Estetika Film Indonesia: Belajar Dari yang Klasik

Estetika Film Indonesia: The Teng Chun Pada tahun 2016 lalu, saya berkesempatan untuk melihat film dari masa kolonial di Sinem

Antara Huyung dan Nawi Ismail: Montase

Antara Huyung dan Nawi: jangan main-main Anda sama yang khatam montase! Ditambah dengan komedi khas Indonesia, bisa ngakak And