Ratna Asmara dan Dr. Samsi di JAFF 2022: Pemutaran dan Presentasi

Presentasi oleh Umi Lestari dan Efi Sri Handayani dalam pemutaran film Dr. Samsi (Ratna Asmara, 1952) di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2022. Diskusi setelah pemutaran berlangsung dengan baik, tetapi banyak penonton yang belum bisa membedakan restorasi film dan digitisasi film.

….

Umi memulai penelitian Ratna Asmara sejak awal pandemi covid 19 pada tahun 2020. Pada bulan Desember 2020, Umi bertemu dengan film 35mm kopi positif Dr. Samsi, film ketiga yang disutradarai oleh Ratna Asmara. Selain itu, ada pula film 16mm kopi positif untuk dua film yang dibintangi oleh Ratna dan disutradarai oleh Andjar Asmara yakni Kartinah dan Djauh di Mata. Film ini tersimpan di dalam gudang film Sinematek Indonesia dengan kelembaban dan suhu yang kurang ideal, sehingga makin memperburuk kondisi materialnya.  Hal ini tentu sangat menghambat kerja Umi sebagai peneliti untuk mendapatkan akses menonton film-film karya Ratna Asmara. Tetapi dalam kasus film Ratna, menurut kami tidak hanya disebabkan oleh kondisi penyimpanan yang kurang ideal, tetapi bagaimana Ratna tersembunyi karena sosoknya tidak cocok dengan sejarah film Indonesia yang berorientasi pada laki-laki, dan merayakan penggambaran aspek militeristik dan perjuangan anti-kolonial. Film Ratna bisa disandingkan dengan orphan film atau film yatim piatu, karena posisinya yang tidak lagi punya pemegang hak cipta sehingga filmnya tidak bisa diketahui oleh publik yang lebih luas.

Pada Februari 2021, Kelas Liarsip terbentuk. Pendirinya adalah Efi Sri Handayani dan Julita Pratiwi. Dalam kelas ini adapula Lisabona Rahman, disusul kemudian oleh Imelda Mandala dan almarhumah Siti Anisah. Pada bulan Maret 2021, setelah  Efi dan Juju melihat scrapbook yang dipesan oleh Umi Lestari di Sinematek Indonesia, Umi bergabung. Enam perempuan dan non-biner ini belajar merekonstruksi agensi perempuan dalam sejarah film Indonesia sepanjang, sekaligus belajar tentang pengarsipan film dari bulan April – agustus 2021. Kemudian, menilik dari hasil pembuatan linimasa dan kematangan penelitian Ratna, kami memilih untuk praktik secara langsung: mengupayakan digitisasi film Dr. Samsi. Pada bulan April 2022, digitisasi berlangsung. Mei 2022, film Dr. Samsi hasil digitisasi tayang perdana di Eye Filmmuseum. November 2022, buku hasil penelitian Kelas Liarsip yang berjudul Ratna Asmara: Perempuan di Dua Sisi Kamera diluncurkan.

[presentasi lebih lengkap hubungi kelasliarsip [at] gmail.com]

film dr. samsi ratna asmara
film dr. samsi ratna asmara

Leave a Reply