Skip to content
Umi Lestari
  • About
  • Publications
  • Talks
  • Articles
    • Film Klasik Indonesia
    • Notes on World Cinema
    • Sinema Indonesia Sekarang

Film Klasik Indonesia

Digitalisasi merupakan cara sinema terlahir kembali. Melalui pembacaan teks film yang lebih detil, proyek penulisan film klasik Indonesia merupakan upaya untuk menulis ulang Sejarah Film Indonesia. Seperti apa strategi para pembuat film di masa Soekarno? Seperti apa pilihan politis dan estetis dalam film tersebut? Apa yang bisa kita pelajari dari film klasik Indonesia?

Liburan Seniman Portrays New Emerging Forces 1965
Lie Gie San Penata Kamera Terbaik FFI 1955 dan Belenggu Masyarakat (1953)
Dosa Tak Berampun (1951) karya Usmar Ismail
Big Village (1969) dari Usmar Ismail: Legitimasi Orde Baru di Masa Transisi
Terimalah Laguku dan Homage Untuk Si Tjonat
Djadoeg Djajakusuma Mengeksplorasi Tradisi dan Wonosari dalam Filem Embun (1951)
Si Melati Karya Basuki Effendy
Bachtiar Siagian Yang Kabur dalam Reenactment Daerah Hilang
Dream Team ala Perfini
Citra: Melodrama Kegagalan Pemuda 
Penyangkalan Tak Ada Ujung: Usmar Ismail dan Harta Karun
Bachtiar Effendi dan Meratjun Sukma (1953)
Pulang karya Basuki Effendy
Estetika Film Indonesia: Belajar Dari yang Klasik
Antara Huyung dan Nawi Ismail: Montase

Copyright © 2023 Umi Lestari