Terimalah Laguku dan Homage Untuk Si Tjonat
Apes benar nasib Djadoeg Djajakusuma. Badan sensor dan kritikus menganggap filem pertamanya tidak cocok untuk dengan modernitas yang ditempuh pemerintahan Soekarno. (Baca Embun, filem pertama Djadoeg Djajakusuma pada link berikut). Film keduanya, Terimalah Laguku (1952), mendapat guntingan sensor dan peredarannya terhenti. Suami menjewer istri dan lelaki takut pada perempuan menjadi alasan penyensoran. Maskulinitas pada tahun …