Mila Turajlić dan Film Berita Gerakan Non-Blok
Non-Aligned Movement atau Gerakan Non-Blok merupakan gerakan yang memiliki posisi penting dalam kancah percaturan global pada masa Perang Dingin. Secara resmi, NAM/ GNB disepakati untuk berdiri dalam Konferensi Pemerintah Negara-negara Non-Blok di Beograd yang dulunya merupakan ibu kota dari Republik Rakyat Federal Yugoslavia. GNB berdiri berdasarkan prinsip Dasasila Bandung, sebuah deklarasi yang mempromosikan perdamaian dan kerjasama antar negara-negara kawasan Asia dan Afrika yang pernah terjajah. Dasasila Bandung merupakan hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (KTT AA) di Bandung pada 18 – 24 April tahun 1955. Selain menerapkan prinsip Dasasila Bandung, GNB juga merupakan respon atas perang ideologi antara Blok Barat dan Blok Timur. GNB memutuskan untuk tidak berada di antara kedua blok tersebut.[1]
Salah satu imbas dari Perang Dingin adalah pendistorsian sejarah, terutama tentang peristiwa penting terkait dengan gerakan yang berlandaskan ideologi anti-kolonialisme, anti-imperialisme, dan gerakan kiri di dunia. Salah satu praktik artistik yang berusaha untuk menggali kembali ingatan bersama tentang GNB adalah proyek Non-Aligned Newsreels yang digagas oleh perempuan asal Serbia[2], Mila Turajlić. Seniman dan pembuat film dokumenter ini menggali arsip audio-visual yang pernah dibuat pada masa pemerintahan sosialis Yugoslavia. Mila pernah membuat fim dokumenter tentang pembangunan identitas nasional Yugoslavia melalui produksi film dalam Cinema Komunisto (2010).Kemudian pada tahun 2015, Mila Turajlić menggagas proyek Non-Aligned Newsreels (selanjutnya akan saya sebut sebagai film berita GNB) yang mengeksplorasi arsip GNB yang dibuat pada masa Yugoslavia. Arsip film berita tersebut tersimpan di Filmske Novosti (Arsip Film) di Beograd. Output proyek tersebut adalah film dokumenter Non-Aligned: Scenes From the Labudovic Reels (2022) dan Cine-Guerillas: Scenes From the Labudovic Reels (2022).
Non-Aligned Newsreels: Fragments #5
Dalam Archival Assembly #02, sebuah festival yang digagas oleh Arsenal Berlin, Mila Turajlić mempresentasikan pengalamannya berjumpa dengan arsip gerakan non-blok. Pertunjukan Non-Aligned Newsreels: Fragments #5 berlangsung pada hari Sabtu, 11 Juni 2023 di Sinematranstopia, Berlin. Mila berdiri di depan layar. Ia menghadap penonton sekaligus menghadap kamera yang terkoneksikan dengan layar. Satu bingkai berisi bagian-bagian dari arsip Non-Aligned Newsreels, satu bingkai di sebelah kanan memuat raut wajah Mila yang memberikan penjelasan secara langsung terhadap arsip. Secara umum, arsip yang dimuat dalam bingkai bagian kiri adalah arsip tentang gerakan non-blok yang menunjukkan sosok Josip Broz Tito, mantan presiden Yugoslavia, serta arsip perjuangan anti kolonialisme di kawasan Afrika.[3] Secara khusus, arsip yang digunakan oleh Mila adalah rekaman dari sinematografer yang kerap bekerja di samping Tito, Stevan Labudovic (1926 – 2017).
Selama Perang Dingin berlangsung, upaya untuk menghapus ingatan GNB berlangsung secara sistematis. Mila menelusuri arsip pendirian GNB sebagai jalan untuk membicarakan sejarah yang hilang. Supaya arsip relevan untuk masa sekarang, Mila memberikan narasi personalnya sebagai seseorang yang bertemu dan melihat arsip tersebut. Misalnya saja pada saat Mila membuka pertunjukan, saya sebagai penonton bisa melihat raut kebahagiaan Mila yang menarasikan pengalamannya pertama kali berjumpa dengan arsip GNB. Kemudian, kekaguman terhadap sosok mantan presiden Indonesia yang pertama, Sukarno, Mila tekankan dengan senyuman sembari memutar pidato Sukarno yang mengajak untuk membangun dunia baru. Aspek humor muncul di pertengahan pertunjukan, saat Mila menyandingkan bagaimana media Prancis dan media Amerika Serikat menarasikan rekaman GNB di negara masing-masing. Tentu saja Prancis dan Amerika Serikat mengolok-olok pertemuan negara-negara di Beograd di tahun 1961 tersebut.
Setelah memaparkan wacana tentang GNB, Mila kemudian beralih membicarakan agensi Labudovic yang mengambil gambar. Mila menghadirkan gambar para pria di belakang kamera, kemudian memberikan fokus presentasinya pada sosok Labudovic yang memanggul kamera. Gambar ini disandingkan pula dengan gambar yang diambil pada masa sekarang, ketika Labudovic mendatangi museum yang menyimpan kamera miliknya. Penonton seketika tertawa ketika Mila memperlihatkan bagaimana Labudovic dengan gampangnya mengambil kamera yang pernah ia gunakan saat meliput pada masa Perang Dingin.
Melihat pertunjukan Mila Turajlić adalah melihat sebuah konsistensi seniman yang pada akhirnya terjebak menjadi pengarsip. Kerja untuk menghadirkan arsip audio-visual tentang peristiwa bersejarah selayaknya mendapatkan apresiasi. Selain menghadirkan arsip tersebut, saya juga ingin mengapresiasi cara Mila untuk menghadirkan sosok si perekam peristiwa GNB dan perang anti penjajahan yakni Stevan Labudovic. Mila cukup beruntung karena ia mendapati bahwa gudang penyimpanan arsip film di Beograd memiliki pendataan yang cukup rapi. Film berita tersebut tersimpan dengan nama “Labudovic Reels”.[4] Pendataan yang rapi ini memungkinkan Mila tentunya untuk bisa bertemu secara langsung, mewawancarai, melakukan validasi ulang atas arsip, hingga merekam Stevan Labudovic sebelum ia berpulang.
Presentasi arsip GNB dalam pertunjukan di Archival Assembly #2 adalah contoh dari praktik artistik untuk mengaktivasi arsip. Apa yang dilakukan oleh Mila selaras dengan konsep “accidental archivist”, atau pengarsip yang terjebak karena bersinggungan dengan arsip tanpa kesengajaan. Pertemuan secara personal dan intens ini memungkinkan Mila untuk memberikan nafas baru pada arsip Yugoslavia yang hanya tersimpan secara eksklusif di ruang-ruang penyimpanan.
—
[1] Pemrakarsa GNB adalah Jawaharlal Nehru dari India, Josip Broz Tito dari Yugoslavia, Gamal Abdul Nasir dari Mesir, Sukarno dari Indonesia, dan Kwame Nkrumah dari Ghana. Konferensi GNB pertama berlangsung di Beograd pada bulan September 1961.
[2]Yugoslavia sebagai sebuah wilayah pada mulanya adalah penggabungan antara Kerajaan Serbia, Kerajaan Kroasia, dan Kerajaan Slovenia setelah Perang Dunia I pada tahun 1918. Saat Perang Dunia II berakhir, negara Republik Federal Sosialis Yugoslavia berdiri dan merupakan gabungan antara Slovenia, Makedonia, Kroasia, Bosnia dan Montenegro,, dan Serbia. Presiden Yugoslavia adalah Josip Broz Tito yang meninggal pada tahun 1980. Antara tahun 1980 hingga 1990-an serentetan peristiwa penting terkait perpecahan Yugoslavia berlangsung. Lini masa terkait dengan peristiwa bersejarah Serbia bisa dilihat pada tautan berikut. https://www.bbc.com/news/world-europe-17913357
[3] Dalam panel penutup simposium Archival Assembly #2 “I Never Wanted to Be an Archivist: Accidental and Biographical Turning Points”, Mila Turajlić memaparkan proses perkenalannya dengan arsip audio-visual yang dibuat pada masa pemerintahan sosialis Yugoslavia. Mila tidak hanya bertemu dengan arsip GNB, tetapi juga arsip yang disebut sebagaoi Non-aligned Cine Collaborations. Arsip ini direkam di Algeria, Mali, Tanzania, Mozambique, dan Palestina oleh Stevan Labudovic. Setelah negara yang disebutkan meminta bantuan, Tito mengirimkan bantuan. Salah satunya adalah mengirim pengambil gambar yang sering bersama Tito untuk merekam perjuangan negara yang masih terjajah pada tahun 1960-an.
[4] Salah satu rekaman GNB yang diambil Stevan Labudovic bisa dilihat dalam link berikut (https://www.youtube.com/watch?v=6c00roFxphQ) (akses menonton tanggal 6 Juli 2023). Dalam link tersebut, Anda bisa melihat keseluruhan reel film. Saya tidak mengetahui secara pasti apakah rekaman GNB di Beograd tahun 1961 diambil menggunakan kamera berwarna atau video tersebut telah melalui tahap pewarnaan. Mila Turajlić sendiri seingat saya menunjukkan fragmen film yang hanya terdiri dari dua tone warna. Kemudian dari image dari Labudovic tentang GNB yang digunakan Mila, telah dinarasikan ulang oleh Arsip Nasional Republik Indonesia. Tautan untuk menonton video ANRI adalah berikut https://www.youtube.com/watch?v=ec9MCx6gjhQ. Image yang ada dalam video ANRI adalah image dengan dua warna (duotone).
[English Version] Mila Turajlić and Non-Aligned Newsreels
The Non-Aligned Movement (NAM) is a movement that has a significant position in the global politics during the Cold War. NAM was officially established in Belgrade, former capital of the Socialist Federal Republic of Yugoslavia, in 1961. NAW was drawing from Bandung Principles, which was created during Bandung Conference 1955. Besides drawing from Bandung Conference, NAM was a response to the ideological war between the West and East Blocks.[5]
One of the impacts of the Cold War was the distortion of history, especially if there are related to the anti-colonialism, anti-imperialism, or the leftist’ movements. One of the artistic practices that seek to exhume shared memories about NAM is the Non-Aligned Newsreels project initiated by Mila Turajlić, woman artist and documentary filmmaker from Serbia. Mila explores audio-visual archives created during socialist Yugoslavia under Josip Broz Tito’s rule.[6] She previously made a documentary film on the way Yugoslavia’s cinemas shaping national identity in Cinema Komunisto (2010). In 2015, Milla Turajlic initiated Non-Aligned Newsreels project, which explores NAM archive created in the 1961. The archive was kept in Filmske Novosti Belgrade. The outputs of the project are two documentary films: Non-Aligned: Scenes From the Labudovic Reels (2022) and Cine-Guerillas: Scenes From the Labudovic Reels (2022).
In Archival Assembly #02, a festival initiated by Arsenal Berlin, Mila Turajlić presented her experience of meeting the archives of the non-aligned movement. Non-Aligned Newsreels: Fragments #5 takes place on Saturday, 11 June 2023 at Sinematranstopia, Berlin. Mila stands in front of the screen. She faces the audience as well as the camera connected to the screen. One frame contains sections from the Non-Aligned Newsreels archive; one frame on the right contains Mila’s facial expression, which gives a direct explanation of the archive. In general, the archives contained in the left frame are archives on the non-aligned movement, which show the figure of Josip Broz Tito, former president of Yugoslavia, as well as archives of the struggle for anti-colonialism in the African region.[7] In particular, the archive Mila uses are recordings from the cameraman who often worked beside Tito, Stevan Labudovic (1926 – 2017).
During the Cold War, NAM was systematically erased from people’s memories. Mila searches the NAM archives as a way to talk about lost history. In order to make the archive becomes relevant today, Mila provides her personal narrative as someone who met and saw the archives. For example, when Mila opened the performance, as the audience I could see Mila’s happy expression as she narrated her experience when she first met the NAM archives. Then, Mila emphasized her admiration for the figure of Indonesia’s first former president, Sukarno, with a smile while playing Sukarno’s speech, “To Build A World A New”. The humorous aspect emerges in the middle of the show, when Mila juxtaposes how the French media and the US media narrate the NAM recordings in their respective countries. Of course France and the United States made fun of the meeting of nations in Belgrade in 1961.
After presenting NAM’s history through the archive, Mila then moved on to present the Labudovic’s agency in the Non-Aligned Newsreels. Mila presented pictures of the men behind the camera, she then focused her presentation on the figure of Labudovic holding the camera. This image is also juxtaposed with a picture taken at the present time, when Labudovic visits the museum where his camera is kept. The audience immediately laughed when Mila showed how Labudovic easily took the camera he used when covering the news during the Cold War.
Non-Aligned Newsreels: Fragments #5
Seeing Mila Turajlić’s performance is seeing the consistency of an artist who is conducted long research as a part of her artistic practice. The work to present an audio-visual archive of historical events deserves appreciation. Apart from presenting the archives, I also want to appreciate Mila’s way of presenting the figure of the cameraman of the NAM events and the anti-colonial war, namely Stevan Labudovic. Mila was lucky because she found that the film archive storage in Belgrade had quite neat records. The news film is stored under the name “Labudovic Reels”.[8] This neat data collection made it possible for Mila to be able to meet in person, conduct interviews, re-validate archives, and even record Stevan Labudovic before he passed away.
The presentation of the Non-Aligned Newsreels at Archival Assembly #2 is an example of the artistic practice of activating the archives. What Mila does is in line with the concept of “accidental archivist”, or archivists who are trapped because they come into contact with archives accidentally. This personal and intense meeting allowed Mila to give new meaning into the Yugoslav’s archives, which were previously kept exclusively in storage rooms.
[5] The NAM initiators were Jawaharlal Nehru from India, Josip Broz Tito from Yugoslavia, Gamal Abdul Nasir from Egypt, Sukarno from Indonesia, and Kwame Nkrumah from Ghana. The first NAM conference took place in Belgrade in September 1961.
[6] Yugoslavia as a territory was originally a merger between the Kingdom of Serbs, Kingdom of Croats, and Kingdom of Slovenia after World War I in 1918. When World War II ended, the Socialist Federal Republic of Yugoslavia was established and was a combination of Slovenia, Macedonia, Croatia, Bosnia and Montenegro, and Serbia. The President of Yugoslavia was Josip Broz Tito who died in 1980. Between the 1980s and 1990s a series of important events related to the split of Yugoslavia took place. A timeline related to Serbian historical events can be seen through the following link. https://www.bbc.com/news/world-europe-17913357
[7] In the closing panel of the Archival Assembly #2 symposium “I Never Wanted to Be an Archivist: Accidental and Biographical Turning Points”, Mila Turajlić described her process of acquaintance with the audio-visual archives made during the Yugoslav socialist government. Mila not only met the GNB archive, but also the archive called Non-aligned Cine Collaborations. This archive was recorded in Algeria, Mali, Tanzania, Mozambique and Palestine by Stevan Labudovic. After the mentioned countries asked for help, Tito sent help. One of them was sending photographers who were often with Tito to record the struggle of a country that was still being colonized in the 1960s.
No[8] One of the NAM recordings taken by Stevan Labudovic can be seen in the following link (https://www.youtube.com/watch?v=6c00roFxphQ) (access to watching July 6, 2023). In that link, you can see the entire film reel. I don’t know for certain whether the footage of the NAM in Belgrade in 1961 was taken using a color camera or if the video has undergone some coloring stage. Mila Turajlić herself, as far as I can remember, showed a film fragment consisting of duotone colors. Then from the image from Labudovic about the NAM that was used by Mila, it has been re-narrated by the National Archives of the Republic of Indonesia (ANRI). The link to watch the ANRI video is the following https://www.youtube.com/watch?v=ec9MCx6gjhQ. The image in the ANRI video is an image with two colors.
