New Release
Biang Kerok Kenikmatan: Nawi Ismail dalam Sinema Indonesia
Nawi Ismail adalah satu dari sekian sutradara yang jarang disebut dalam sejarah perfilman Indonesia. Padahal, ia memiliki karier berusia panjang yang dimulai sejak perkembangan awal gambar idoep pada masa pemerintah kolonial Hindia Belanda sampai masuknya film-film impor ke Indonesia pada masa Orde Baru. Biang Kerok Kenikmatan: Nawi dalam Sinema Indonesia merangkum hasil penelusuran penulis atas perjalanan karier Nawi yang membentang hampir setengah abad. Perjalanan panjang Nawi dimulai dari menjadi pemeran figuran, pegawai lab film, editor, sinematografer, penulis naskah, produser, sampai akhirnya mengakhiri petualangannya sebagai sutradara film-film komedi populer.
Release 2022
Ratna Asmara: Perempuan di Dua Sisi Kamera
Sebagai bagian dari penghadiran sosok Ratna sekaligus intervensi feminis atas kajian sejarah film Indonesia, Kelas Liarsip menuliskan proses kerja dari perspektif masing-masing pelaku dalam bunga rampai Ratna Asmara: Perempuan di Dua Sisi Kamera. Buku ini tidak hanya memuat aspek biografis dan filmografi Ratna, tetapi juga langkah-langkah pemulihan karyanya. Pengalaman kami berkenalan dan menelusuri sosok yang marjinal dalam sejarah tersaji dari beragam perspektif seperti dari sisi peneliti, pelestari film, dan penonton.
Exhibition Catalogue 2021
B. Resobowo
Pameran B. Resobowo berlangsung pada 22 Oktober – 21 November.r 2021 di Galeri Nasional Indonesia. Basuki Resobowo (1916 – 1999) merupakan seniman serba bisa yang gagasannya tentang hibriditas seni dan kebudayaan termanifestasikan dalam beragam medium seperti lukisan, patung, film, sketsa, hingga artikel di media massa. Dalam katalog ini ada esai tentang karya Pak Bas yang ditulis oleh kurator pameran, Umi Lestari, dan tulisan Pak Bas yang tersebar di beragam media massa.
On Going Project
Explore the minor cinema in Indonesian cinema: women pioneers, the leftist directors, and minor figures.
Selected Scholarly Article
“Basuki Resobowo as a Jack of All Trades” examines the role of leftist and exile artist; the first art director in Indonesian national film The Long March (Darah dan Doa).
Southeast of Now Journal, 2 October 2020.